asatoe.co, Sumenep – Ketua DPC Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Kabupaten Sumenep, Abdillah Fanani menyoroti pembangunan mega proyek Integrated Cold Storage (ICS) atau Unit Pengolahan Ikan di Desa Longos, Kecamatan Gapura.
Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran Rp16,5 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) itu pengelolaannya tidak jelas. Apalagi, informasinya proyek tersebut telah diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sejak tahun 2018 lalu.
“Meski sudah diserahterimakan dan ada pihak ketiga yang siap mengelola, hingga kini pemanfaatannya belum dirasakan oleh nelayan di Sumenep,” ungkap Abdillah Fanani kepada media ini, Senin (6/6/2022).
Fanani, panggilan akrab Abdillah Fanani mengungkapkan, saat ini gedung ICS hanya ditempati karyawan, ironisnya, tidak tampak ada aktifitas berupa pembelian atau penampungan ikan.
“Jika dibiarkan, hal ini akan berdampak pada kualitas peralatan yang ada di gedung tersebut, bahkan peralatan bisa mati sebelum difungsikan,” ujarnya.
Sebab itu, Gerbang Tani Sumenep meminta pemerintah segera memanfaatkan bangunan yang sudah menelan dana belasan miliar itu agar tidak mangkrak. Jika dibiarkan, nasib bangunan itu akan sama dengan klaster rumput laut di Desa Kecamatan Batuan yang tidak bermanfaat.
“Kalau dibiarkan tetap seperti itu, saya khawatir nasibnya akan sama dengan proyek klaster rumput laut dan pengering jagung, yang bangunannya hanya menjadi monumen proyek gagal,” katanya.
Media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Sumenep Agustiono Sulasno. Namun, hingga berita ini ditulis belum mendapat respon dari yang bersangkutan.