asatoe.co, Sumenep – Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB) menyatakan kemenangan awal atas perjuangan warga menolak rencana eksplorasi migas oleh PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di wilayah Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya kesepakatan tertulis antara Camat Arjasa dan perwakilan PT KEI yang ditandatangani pada 16 Juni 2025, bertepatan dengan aksi unjuk rasa masyarakat di Kecamatan Arjasa.
Juru Bicara FKKB, Hasan Basri, menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menjadi bukti bahwa PT KEI dan unsur pemerintah telah mundur dari rencana eksplorasi migas yang ditolak luas oleh warga. Ia menyebut momentum ini sebagai kemenangan awal gerakan rakyat Kangean.
“Dengan ditandatanganinya kesepakatan itu, kami nyatakan pihak KEI sudah mundur. Tapi perjuangan belum selesai. Gerakan ini akan naik ke tahap selanjutnya,” kata Hasan dalam konferensi pers di Pendopo Kecamatan Arjasa, Kamis (26/6/2025).
Hasan mengungkapkan bahwa konsolidasi penolakan akan diperluas, seiring dengan semakin besarnya dukungan dari masyarakat.
Ia juga mengingatkan bahwa jika di kemudian hari ditemukan aktivitas sosialisasi atau survei dari pihak kecamatan maupun PT KEI, maka aksi massa dalam skala lebih besar akan digelar.
“Kalau mereka tetap datang dan mencoba bergerak, warga tidak perlu ragu untuk menghentikannya. Bahkan, kalau perlu, diusir. Kesepakatan ini harus dihormati,” tegasnya.
Meski demikian, Hasan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa. Ia percaya pihak kecamatan dan perusahaan akan konsisten menghormati kesepakatan yang telah dibuat.
“Kita tetap waspada dan konsisten melawan, tapi masyarakat tak perlu gaduh. Kita percaya Pak Camat dan pihak KEI paham konsekuensi jika mereka melanggar,” pungkasnya. (*)