asatoe.co, Sumenep – Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar bedah kitab Risalah Annahdliyah, Selasa (19/4/2022).
Kitab yang dikarang oleh pendiri organisasi keislaman terbesar di Indonesia itu, yakni KH Muhammad Hasyim Asy’ari, dibedah di Graha KH Abi Sudjak MWC NU Kecamatan Kota Sumenep.
Dalam forum yang diisi opeh KH Wafi Khotib selaku narasumber tersebut dihadiri oleh sekitar 35 orang yang terdiri dari Pengurus MWC NU Kota Sumenep, Pengurus PAC Fatayat NU Kota Sumenep, dan perwakilan dari utusan Ranting Fatayat NU se Kecamatan Kota Sumenep.
Inisiasi pengajian kitab tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya gerakan-gerakan modernisme yang tidak sejalan dengan kaidah ahlussunnah wal jamaah.
Modernisme yang identik dengan jargon ‘kembali pada Al Quran dan Hadits’ itu dinilai tidak sejalan dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab yang dibedah tersebut.
Dalam kitab itu, Kiai Hasyim Asy’ari menjabarkan bahwa menjalankan syariat islam tidak cukup hanya berlandaskan Al Quran dan hadits semata melainkan ada rujukan lain, yaitu ijmak ulama dan kias.
Menerjemahkan serta menjabarkan isi kitab tersebut, kiai Wafi Khotib menjabarkan pemahaman mengenai pengertian dari kata sunnah dan kata bid’ah, masing masing kedua istilah tersebut dibahas dari segi tinjauan pengertian bahasa (etimologi) dan pengertian istilah (termenologi).