Dosen Unija Sumenep Dorong Peningkatan Produktivitas Pelaku Usaha Bawang Goreng

Foto bersama. Dosen Universitas Wiraraja, Moh. Kurdi pada acara pengabdian kepada masyarakat mendorong produktivitas pelaku usaha bawang merah goreng.
Foto bersama. Dosen Universitas Wiraraja, Moh. Kurdi pada acara pengabdian kepada masyarakat mendorong produktivitas pelaku usaha bawang merah goreng.

asatoe.co, Sumenep – Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas pelaku usaha bawang merah goreng di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, dosen Universitas Wiraraja melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Senin, (30/9/2024).

Kegiatan ini berlangsung di IKM Karya Mandiri Desa Basoka dan diikuti oleh 25 peserta, yang sebagian besar adalah pelaku usaha bawang merah goreng di desa tersebut.

Bacaan Lainnya

Program ini merupakan bagian dari kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh Universitas Wiraraja dalam upaya membantu masyarakat mengembangkan usahanya.

Melalui pelatihan ini, para pelaku usaha bawang merah goreng diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

Ketua IKM Karya Mandiri, Ibu Fajariyah, menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi dukungan dari pihak universitas.

“Kami sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan. Ini menjadi kesempatan bagi para pelaku usaha bawang merah goreng di desa kami untuk belajar cara meningkatkan kualitas produksi sekaligus mengelola usaha mereka dengan lebih baik,” ujar Ibu Fajariyah.

Pelatihan ini dipimpin oleh Moh. Kurdi sebagai ketua tim dosen, dengan dua anggota tim, Fatmawati dan Dina Kurniawati. Mereka memberikan materi mengenai strategi peningkatan produktivitas, mulai dari teknik pengolahan bawang merah yang lebih efisien hingga pengemasan produk yang menarik agar lebih kompetitif di pasaran.

Selain itu, peserta juga diajarkan tentang pentingnya manajemen usaha yang baik, termasuk pengelolaan keuangan dan pemasaran produk.

“Tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam kepada pelaku usaha bawang merah goreng tentang bagaimana mereka bisa meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi kualitas produk. Kami juga mendorong mereka untuk lebih kreatif dalam memasarkan produknya,” ujar Moh. Kurdi, ketua tim pengabdian.

Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan, terutama dalam sesi praktik langsung pengolahan bawang merah goreng yang lebih efisien.

Salah satu peserta, Sri Lestari, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantu dirinya dalam memahami cara meningkatkan usahanya.

“Kami jadi lebih tahu teknik yang benar dalam menggoreng dan mengemas bawang merah, sehingga produk kami bisa lebih tahan lama dan lebih diminati pasar,” katanya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pelaku usaha bawang merah goreng di Desa Basoka dapat meningkatkan produktivitas mereka dan memperluas jangkauan pemasaran.

Universitas Wiraraja berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM lokal melalui program pengabdian kepada masyarakat, guna membantu peningkatan kesejahteraan ekonomi desa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *