IPARI Sumenep Perkuat Peran Penyuluh Hadapi Problematika Keluarga

Suasana Workshop Nasional yang digelar IPARI dan Kemenag Sumenep.
Suasana Workshop Nasional yang digelar IPARI dan Kemenag Sumenep.

asatoe.co, Sumenep – Meningkatnya angka perceraian dan berbagai persoalan keluarga di Kabupaten Sumenep belakangan ini menjadi perhatian serius banyak pihak. Fenomena tersebut tak hanya berdampak pada ketahanan rumah tangga, tetapi juga pada stabilitas sosial masyarakat secara luas. Dalam konteks itu, peran penyuluh agama dinilai semakin penting sebagai garda terdepan dalam memberikan bimbingan dan solusi atas persoalan keluarga.

Menjawab tantangan tersebut, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Sumenep, bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, menggelar Workshop Nasional bertema ‘Peran Strategis Penyuluh Agama dalam Menangani Tingginya Angka Perceraian dan Problematika Keluarga di Kabupaten Sumenep melalui Pendekatan Holistik’.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, (23/10/2025) di Gedung Workshop MAN Sumenep, Jawa Timur, diikuti oleh seluruh penyuluh agama se-Kabupaten Sumenep. Workshop ini menjadi ruang belajar bersama untuk memperkuat kapasitas penyuluh agama dalam menghadapi kompleksitas persoalan rumah tangga masyarakat melalui pendekatan yang menyeluruh—menggabungkan nilai agama, mental-spiritual, dan psikologi.

Beragam narasumber dihadirkan dari berbagai latar belakang, mulai dari ulama, akademisi dan psikolog, hingga perwakilan Pengadilan Agama Sumenep dan Dinas Sosial P2A. Mereka membagikan wawasan dan pengalaman dalam membangun strategi pembinaan keluarga yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Ketua Panitia, Faishal Rimzani, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah konkret IPARI dalam memperkuat kapasitas penyuluh sekaligus mempererat sinergi antarinstansi. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menekan angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga di Sumenep.

“Workshop ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kompetensi dan semangat kebersamaan para penyuluh. Dengan kolaborasi yang kuat, kita optimis dapat menekan angka perceraian serta membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah di Kabupaten Sumenep,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, H. Abdul Wasid, menilai kegiatan ini sangat strategis dalam memperkaya wawasan dan keterampilan penyuluh agama di lapangan. Ia menegaskan, peningkatan kapasitas penyuluh menjadi fondasi penting dalam membina keluarga yang harmonis dan berketahanan.

“Workshop dan Bimtek ini sangat relevan dengan kondisi sosial kita saat ini. Melalui kegiatan ini, para penyuluh mendapatkan bekal baru untuk memperkuat peran mereka dalam membina keluarga sakinah. Kehadiran narasumber dari berbagai instansi juga memperluas pandangan dan memperkaya strategi di lapangan,” tuturnya.

Abdul Wasid berharap, hasil workshop ini tidak berhenti pada tataran diskusi semata, tetapi mampu melahirkan rekomendasi konkret untuk memperkuat ketahanan keluarga di Sumenep.

“Semoga setiap langkah dalam kegiatan kepenyuluhan ini menjadi amal ibadah dan membawa keberkahan bagi masyarakat,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *