asatoe.co, Sumenep – Masyarakat di pulau Madura, khususnya di Kabupaten yang terletak di ujung timur pulau tersebut, yakni Kabupaten Sumenep, memiliki ikatan sosial yang sangat erat.
Salahsatu bukti pernyataan tersebut dapat dilihat pada intensitas kegiatan sosial masyarakat yang rutin ada dalam setiap minggunya, seperti pertemuan rutin pengajian.
Selain hal tersebut, kegiatan rutin yang lebih nyaman dengan sebutan ‘Kompolan’ (bahasa Madura) bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, juga dikreasikan sebagai pengumpulan dana untuk kemudian dipergunakan sebagaimana kesepakatan para jamaah.
Seperti yang dilakukan oleh Kompolan Al Hidayah Desa Jadung Kecamatan Dungkek yang dikomandani oleh Gus Mufidul Wara atau yang mashur disapa Gus Opik.
Kompolan Al Hidayah melaksanakan kegiatan rutin dengan agenda pembacaan tahlil dan pengajian pada awal acara dan dilanjut dengan pengumpulan dana senilai Rp3.000.
Kesepakatan seluruh jamaah, dana yang terkumpul akan dipergunakan untuk membeli sapi untuk kemudian dibagikan hasil dagingnya menjelang hari raya Idul Fitri seperti tahun ini.
Kegiatan perkumpulan yang biasa disebut ‘Kompolan Sape’ itu sudah lumrah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Sumenep, khususnya di Kecamatan Dungkek.
“Ada 105 orang yang terdaftar dalam perkumpulan itu,” ungkap Gus Upik.
Menurutnya, selain sebagai ajang silaturrahim, kegiatan tersebut juga menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat di waktu-waktu tertentu karena disana juga ada Kelompok Tani, Kelompok Rukun Kematian, dan dana yang terkumpul juga disimpan pinjamkan untuk anggota.
Adapun tempat perkumpulan yang dilaksanakan setiap malam Rabu itu, dilaksanakan dengan bergantian di rumah anggota.
“Hari ini agenda penyembelihan sapi. Sudah 44 kali pertemuan. Jadi perorang memiliki tabungan Rp132.000,” jelasnya.
Adapul rincian daging yang diperoleh oleh masing-masing anggota perkumpulan pada pembagian menjelang Idul Fitri kali ini yaitu 1kg 2ons per orang.