asatoe.co, Sumenep – Nur Faizin, Anggota DPRD Fraksi PKB Provinsi Jawa Timur melaksanakan Reses Masa Sidang I Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Senin, (24/02/2025) pagi.
Nur Faizin diketahui gencar mengawal kebutuhan-kebutuhan mendasar masyarakat seperti yang viral sebelumnya tentang ambulan laut untuk masyarakat kepulauan maupun isu-isu strategis lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kali ini, kegiatan yang diawali dari Kecamatan Dungkek itu dihadiri oleh Beberapa Kepala Desa di Kecamatan setempat serta masyarakat yang kebanyakan berlatar belakang nelayan.
Bahkan, beberapa peserta yang berasal dari kepulauan Gili Yang rela menempuh empat puluh lima menit perjalanan laut untuk hadir dan menyampaikan aspirasinya.
Seperti aspirasi yang disampaikan oleh Kepala Desa Bancamara terkait infrastruktur jembatan yang konstruksinya tidak sesuai dengan perahu dan kapal penyeberangan yang ada, sehingga sejak dibangun oleh Pemprov Jawa Timur sampai saat ini belum bisa digunakan dengan maksimal.
“Jadi dermaga yang ada di sisi daratan Dungkek ini hanya menjadi tempat mancing saja, karena perahu nelayan dan kapal penyebrangan tidak bisa bersandar.” Ujarnya Moh. Alwi.
Menanggapi hal tersebut, Legislator muda asal Fraksi PKB itu berjanji akan melanjutkan keluhan masyarakat kepada Dinas terkait agar ada evaluasi dan dicarikan jalan keluar sehingga proyek milyaran tersebut tidak mubadzir.
Masih di hari yang sama, lokasi kedua giat reses pria yang akrab disapa Jen itu bersama rombongan tim “Santre Ngereng Kiae” bergeser ke Desa Lobuk, Kecamatan Bluto.
Kegiatan yang dilaksanakan di rumah Kepala Desa Lobuk ini berbeda dengan aspirasi masyarakat Dungkek yang konsen pada soal infrastruktur. Masyarakat bluto menyoroti soal kepedulian pemerintah terhadap Madrasah Diniyah (Madin) yang saat ini sepertinya mulai terlupakan.
“Dulu saat tahun sekitar 2015 Pemprov Jawa timur sangat peduli dengan keberadaan Madrasah Diniyah, namun saat ini sangat sangat minim sekali Pak Dewan.” Ujar salah satu peserta yang berprofesi sebagai Guru Madin.
Untuk itu, Nur Faizin berjanji akan membawa aspirasi ini ke dalam rapat fraksi dan mendorongnya agar dibahas di komisi terkait, yaitu komisi Pendidikan.
“Memang terkait keberadaan Madin ini saya juga banyak mendapatkan keluhan, tentunya akan saya bawa dalam rapat fraksi agar bisa dibahas di komisi terkait, karena saya kebetulan ada di Komisi C yang tidak membidangi bagian Pendidikan, namun pasti akan tetap saya perjuangkan melalui teman teman fraksi PKB di Komisi E,” responnya.
Di sisi lain, Faidi yang merupakan bagian dari tim Santre Ngereng Keae yang juga menyertai kegiatan reses tersebut menyampaikan bahwa reses yang dilakukan Nur Faizin masih akan dilanjut di empat Kecamatan yakni Kecamatan Kecamatan Lenteng, Rubaru, Pasongsongan dan terakhir Kecamatan Ganding.
“Mas Jen sudah tegas kepada kami bahwa beliau ingin menyerap seluas-luasnya aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Momentum ini, tambahnya kepada awak media, kami maksimalkan untuk menyerap berbagai ide dan keluhan dari masyarakat yang harus di perjuangkan di DPRD Provinsi Jawa Timur, bukan sekedar formalitas semata.