Menjelang Pelantikan, GP Ansor Sumenep Gelar Silaturahmi ke PCNU

asatoe.co, Sumenep – Menjelang pelantikan kepengurusan baru, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep masa khidmat 2024-2028 menggelar silaturahmi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Sabtu (26/4/2025).

Rombongan Pengurus GP Ansor disambut langsung oleh Rais Syuriah PCNU Sumenep, KH. Hafidhi Sarbini, Katib, KH. Muhammad Bahrul Widad, Ketua PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq, Sekretaris PCNU, Zainul Hasan, dan sejumlah pengurus PCNU Sumenep lainnya.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang berlangsung di kantor PCNU setempat ini bertujuan meminta masukan dan arahan dari para kiai guna mendukung kelangsungan roda organisasi di masa mendatang.

Ketua PC GP Ansor Sumenep, Kiai Qumri Rahman, mengungkapkan, pelantikan kepengurusan Ansor akan digelar di Pesantren Nasyrul Ulum pada Ahad, 18 Mei 2025. Selain pelantikan, acara juga akan dirangkai dengan Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) dan Apel Akbar Banser Sumenep.

“Kami memohon doa dan restu, khususnya dari jajaran PCNU Sumenep sebagai orang tua kami. Semoga pelantikan berjalan lancar dan kami diberi kekuatan untuk mengemban amanah di periode ini,” ujarnya.

Ketua PCNU Sumenep, KH A. Pandji Taufiq, menyambut hangat kunjungan tersebut. Ia menilai, semangat yang dimiliki generasi muda seperti Ansor adalah potensi besar yang harus dimaksimalkan.

“Semangat ini perlu ditularkan kepada semua pihak. Salah satu tantangan kita adalah membangun kedisiplinan dalam satu komando di bawah Nahdlatul Ulama,” jelasnya.

Menurut Kiai Pandji, secara kultur, NU di Sumenep sudah sangat kuat berkat latar belakang masyarakat yang mayoritas santri. Namun, dari sisi penyatuan visi dan misi organisasi, masih ada tantangan yang perlu dibenahi.

Karena itu, ia berharap GP Ansor bisa menjadi contoh organisasi yang solid dan mampu menyatukan langkah dalam skala yang lebih luas.

“Kalau kita ingin kokoh dan mampu melahirkan gagasan strategis, kuncinya adalah satu komando,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai Pandji mendorong seluruh badan otonom (Banom) di lingkungan NU Sumenep untuk memiliki unit usaha sendiri. Ia optimistis, dengan sumber daya kader yang ada, hal itu bukan hal yang mustahil.

“Ansor memiliki potensi besar karena sudah terbiasa dengan budaya satu komando. Mari budaya ini kita tularkan kepada seluruh pengurus NU Sumenep,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *