asatoe.co, Surabaya – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah menegaskan bahwa partainya tengah menyiapkan pembaruan strategi politik, komunikasi, dan program kerakyatan berbasis data. Hal itu ia sampaikan pada Senin (24/11/2025) setelah menerima hasil kajian Red Talk yang memotret aspirasi masyarakat Jatim.
Said menyebut temuan tersebut menunjukkan adanya perubahan kebutuhan publik yang menuntut keberpihakan nyata dari partai politik. Ia menilai strategi politik tidak lagi bisa bertumpu pada intuisi.
“Acara ini memberi kami peta yang jelas tentang arah suara rakyat. PDI Perjuangan Jawa Timur harus menata ulang strategi berdasarkan data, bukan insting. Rakyat ingin kedekatan, kejelasan program, dan kepemimpinan yang benar-benar berpihak,” ujarnya.
Dalam laporan Red Talk, tingkat loyalitas pemilih PDI Perjuangan di Jatim mencapai 88,2 persen. Mayoritas berasal dari kelompok Gen X dan Baby Boomers dengan komposisi 54,3 persen. Sementara pemilih muda baru menyentuh 35,7 persen.
“Kita tidak boleh lengah. Pemilih senior setia, tetapi masa depan politik berada di tangan generasi muda. Regenerasi pemilih harus dipersiapkan dengan cara yang tepat,” tegas Said.
Untuk menjawab dinamika tersebut, Said memaparkan empat arah pembaruan strategi partai yang akan dikembangkan ke depan. Pertama, memperkuat kerja politik yang menyentuh persoalan ekonomi harian rakyat seperti stabilitas pangan, dukungan petani, perlindungan pekerja informal, dan penguatan UMKM.
“Partai harus hadir di ruang dapur rakyat. Politik yang jauh dari persoalan ekonomi sehari-hari tidak akan mendapat tempat di hati warga,” katanya.
Kedua, menyusun strategi lintas generasi bagi loyalis, pemilih muda, dan pemilih rasional. Langkah ini akan dilakukan melalui kunjungan langsung ke basis-basis pemilih, pemanfaatan data untuk pendekatan rasional, serta ruang dialog kreatif bagi generasi muda.
“Tidak ada generasi yang boleh terlewat. Semua lapisan masyarakat harus dirangkul dengan pendekatan yang sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ketiga, memaksimalkan peran Unit Media PDI Perjuangan Jatim sebagai pusat produksi konten digital dan sarana publikasi program kerakyatan. Unit media yang telah beroperasi 18 tahun itu juga akan diperkuat sebagai pusat pemantauan isu publik.
“Inilah saatnya Unit Media mengambil peran strategis, bukan hanya dokumentasi, tetapi sebagai mesin narasi yang membentuk persepsi publik secara positif dan terukur,” tegasnya.
Keempat, menguatkan integritas dan konsistensi sebagai identitas politik partai. Menurut Said, publik menuntut kedekatan pemimpin, ketepatan janji, dan disiplin kader.
“Rakyat ingin bukti, bukan klaim. Kami memastikan seluruh kader bekerja dengan integritas dan keberpihakan yang jelas,” ujarnya.
Said menutup keterangannya dengan menegaskan bahwa PDI Perjuangan Jatim akan menjadikan hasil Red Talk sebagai dasar pembaruan strategi partai agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.
“PDI Perjuangan Jawa Timur memiliki fondasi kuat, tetapi zaman bergerak cepat. Kami menjadikan hasil Red Talk sebagai panduan untuk memperkuat partai dan memastikan keberpihakan kami benar-benar dirasakan masyarakat,” tandasnya. (*)