asatoe.co, Sumenep – RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur menambah ketersediaan fasilitas kesehatan guna meningkatkan pelayanan. Penambahan sarana prasarana kesehatan itu diambilkan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2021 sebesar Rp. 4,1 miliar.
Direktur RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati mengatakan, dana bagi hasil cukai itu akan digunakan untuk pembelian ambulan sebesar Rp. 980 juta, penyediaan supporting daya berupa Uninterruptible Power Supply (UPS) sebesar Rp. 2 miliar, peralatan operasi Rp. 640 juta, dan hepafilter Rp. 500 juta.
“Semua rencana pengadaan sarana dan prasarana kesehatan ini diambilkan dari DBCHT, tujuannya untuk meningkatkan layanan di rumah sakit,” ujar dr. Erliyati, Sabtu (2/10/2021).
Menurut Erly, pengadaan ambulan untuk menambah ketersediaan yang sudah ada. Karena sebelumnya, ambulan yang dimiliki RSUD Sumenep baru sebanyak tiga unit.
“Tambahan satu unit armada dari DBHCHT itu berupa ambulans yang dilengkapi dengan peralatan emergensi,” ungkap dia.
Sementara, UPS dibutuhkan rumah sakit pada saat emergensi, terutama di ruang operasi. Pada saat terjadi insiden gangguan daya listrik mati, maka UPS ini berfungsi untuk menstabilkan.
“Jika terjadi gangguan atau daya listrik mati, maka akan disupport UPS sehingga tetap stabil. Kekuatannya bisa bertahan sekitar 30 menit,” jelasnya.
Di samping itu, rumah sakit juga perlu melakukan pengadaan peralatan operasi, untuk melancarkan proses di saat melakukan tindakan medis. “Termasuk ada meja kemoterapi,” timpalnya.
Sedangkan untuk pengadaan hepafilter, menurut Erli, manfaatnya adalah untuk menyaring udara di ruang perawatan. Alat tersebut sangat penting terutama di masa pandemi COVID-19 ini.
“Semua rencana pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dari DBHCHT ini, akan direalisasikan sebelum tutup tahun anggaran 2021,” ucapnya.