asatoe.co, Sumenep – Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Sumenep 2025 menetapkan kepengurusan baru untuk masa khidmat 2025–2030. Forum tersebut digelar di Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Guluk-Guluk, Minggu (7/12/2025) malam.
Dalam sidang pleno, KH Ahmad Washil Hasyim terpilih sebagai Rais Syuriah PCNU Sumenep. Sementara posisi Ketua Tanfidziyah diamanahkan kepada KH MD Widadi Rahim.
Anggota DPR RI, Said Abdullah, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya duet kepemimpinan tersebut. Ia menilai kolaborasi keduanya berpotensi membawa semangat baru bagi organisasi.
“Saya mengenal KH Widadi Rahim sebagai sosok yang tenang, cerdas, dan berpihak pada kemaslahatan umat. Saya optimistis beliau mampu menggerakkan PCNU Sumenep lebih progresif,” ujar Said dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).
Menurut Said, kepemimpinan baru diharapkan mampu menghadirkan program yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi warga, hingga layanan sosial.
Ia menambahkan, PCNU Sumenep berpeluang menjadi mitra strategis pemerintah daerah. Terutama dalam upaya menekan angka kemiskinan, termasuk di wilayah kepulauan.
“Dengan kepemimpinan yang solid, PCNU bisa mendorong strategi pemberdayaan yang menyeluruh, dari sektor pendidikan, sosial, sampai ekonomi keluarga,” katanya.
Said juga menekankan pentingnya kualitas SDM sebagai fondasi pembangunan daerah. Menurutnya, SDM yang unggul akan menentukan arah kemajuan Sumenep ke depan.
Proses pemilihan Ketua Tanfidziyah berlangsung melalui mekanisme pemungutan suara. KH Widadi Rahim meraih dukungan terbanyak dengan 12 suara, mengungguli dua kandidat lainnya.
Sementara itu, KH Ahmad Washil Hasyim ditetapkan sebagai Rais Syuriah melalui musyawarah mufakat oleh tim Ahlul Halli wal Aqdi. Keputusan tersebut mencerminkan kesepahaman bersama demi menjaga stabilitas dan keberlanjutan organisasi.
Dengan formasi kepengurusan baru, PCNU Sumenep diharapkan mampu melanjutkan peran dakwah dan pengabdian sosial secara lebih terarah serta memberi dampak nyata bagi masyarakat. (*)