asatoe.co, Sumenep – SKK Migas bersama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) kembali menggelar Festival Pesisir. Untuk tahun keempat, event tahunan ini akan berlangsung di Pulau Giligenting pada 6 Desember 2025 dengan tema “Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting”.
Festival Pesisir #4 tahun ini menghadirkan konsep berbeda dengan melibatkan sekitar 70 warga lokal sebagai pengisi acara. “Kurang lebih ada 70 warga yang akan tampil pada pagelaran nanti,” ujar Direktur Tabun Edu Culture, Kiai Turmidzi Djaka, selaku penanggung jawab acara.
Kiai Turmidzi menjelaskan bahwa tema Lengghi diambil dari istilah bagian depan perahu tradisional Giligenting. Menurutnya, simbol itu menggambarkan keterbukaan masyarakat kepada setiap tamu.
“Lengghi adalah simbol budaya masyarakat yang sangat terbuka kepada tamu,” jelasnya.
Sementara itu, Manager Regional Office and Relation HCML, Hamim Tohari, menegaskan bahwa Festival Pesisir merupakan bentuk sinergi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku ekonomi di wilayah terdampak. Event ini sekaligus menjadi ruang untuk mengangkat potensi lokal.
“Setiap tahun gelaran ini dievaluasi agar dampaknya semakin maksimal. Pelibatan masyarakat setempat menunjukkan keseriusan Festival Pesisir dalam mengangkat potensi lokal,” ujar Hamim Tohari.
Hamim juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan Pemkab Sumenep. “Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat, pegiat seni, dan khususnya Pemkab Sumenep yang terus mendukung kegiatan Festival Pesisir,” tambahnya.
Dukungan penuh juga disampaikan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Ia menyebut Festival Pesisir #4 sebagai momentum penting untuk mendorong ekonomi masyarakat pesisir sekaligus memperkuat posisi Giligenting sebagai destinasi wisata.
“Festival Pesisir adalah momentum tepat untuk memperkuat identitas daerah dan membuka peluang ekonomi baru. Kami ingin event ini terus bertumbuh dan membawa dampak nyata bagi kesejahteraan warga,” tegasnya.
Bupati Fauzi juga menekankan pelibatan UMKM lokal dalam festival. Menurutnya, UMKM menjadi penggerak ekonomi yang sangat penting selama event berlangsung.
Apresiasi turut disampaikan Kepala SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan. Ia menilai dukungan HCML terhadap festival ini merupakan wujud kepedulian industri hulu migas terhadap pelestarian budaya lokal.
“SKK Migas sangat mengapresiasi langkah HCML dalam mendukung kelestarian budaya sebagai bentuk tanggung jawab sosial di wilayah operasi,” ujarnya. (*)
