asatoe.co, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur mengucurkan anggaran sebesar Rp2,4 Miliar untuk memberikan insentif kepada 2.000 guru ngaji yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan.
Guru ngaji yang akan mendapat bantuan, ialah guru ngaji yang terdaftar dalam data base guru Ngaji Kabupaten Sumenep dan memiliki tempat mengajar.
“Terserah, (tempat mengajarnya, red) apakah itu di masjid, musala, atau bahkan di rumah sendiri. Yang penting ada tempat mengajarnya dan ada santri minimal 10 orang,” jelas Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setdakab Sumenep, Kamiluddin, Selasa (21/5/2024).
Menurut Kamil, sapaan akrabnya, setiap guru ngaji akan mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta per tahun, yang pencairannya dibagi menjadi 2 semester.
“Pencairan semester pertama rencananya bulan Juni, sedangkan pencairan semester kedua antara akhir bulan November atau awal bulan Desember 2024,” ujarnya.
Kamil menuturkan, bantuan itu nantinya disalurkan melalui Bank BPRS Bhakti Sumekar. Hal itu dilakukan agar memudahkan kepada para penerima, baik mereka yang berada di pelosok desa ataupun yang ada di wilayah kepulauan.
“Kenapa harus di BPRS, karena yang ada di kepulauan tidak harus ke daratan, dan yang di darat tidak perlu ke kota. Karena Bank BPRS sudah memiliki cabang di setiap kecamatan,” katanya, menerangkan.
Kamil mengatakan, bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sumenep dalam meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji. Sebab, guru ngaji adalah ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam hal pelajaran yang berkaitan dengan ilmu agama, budi pekerti, dan kebhinekaan.
“Guru ngaji memiliki peran vital dalam menjaga nilai agama, mendidik generasi bangsa dengan ilmu agama, Budi pekerti dan kebhinekaan,” ungkap dia.
Selebihnya, Kamil mengucapkan terima kasih kepada para guru ngaji di Kabupaten Sumenep yang telah memberikan pendidikan yang baik kepada anak didik mereka. Ia berharap bantuan dari pemerintah ini dapat memberikan semangat kepada mereka.
“Mudah-mudahan bantuan yang sedikit dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data Bagian Kesra Setdakab Sumenep, selama 4 tahun terakhir, Bupati dan Wakil Bupati Sumenep telah mengucurkan dana sebesar Rp9,1 miliar untuk insentif guru ngaji. Setiap guru ngaji mendapat insentif sebesar Rp1,2 juta.
Rincian kucuran dana bagi para guru ngaji tersebut, pada tahun 2021, sebanyak 1.660 guru ngaji mendapat insentif. Total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp1,9 miliar. Kemudian pada 2022, insentif diberikan pada 2.017 guru ngaji, dengan total anggaran Rp2,4 miliar.
Sementara pada 2023, tercatat sebanyak 2.025 guru ngaji yang mendapat insentif dengan total anggaran Rp2,4 miliar. Sedangkan tahun 2024, Pemkab Sumenep kembali mengucurkan anggaran untuk guru ngaji, anggarannya sebesar Rp2,4 miliar, yang akan diberikan kepada 2.000 guru ngaji.
Dengan demikian, total anggaran yang telah dikucurkan selama 4 tahun sebesar Rp9,1 miliar untuk 7.702 guru ngaji.