Ansor Penggerak Sumenep Masa Depan

Oplus_131072

Kado Menjelang Pelantikan PC GP Ansor Sumenep

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep, tidaklah berlebihan jika pada momentum pelantikan yang akan dilaksanakan pada Minggu, 18 Mei 2025, Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sumenep mengusung tema “Ansor Penggerak Sumenep Masa Depan.”

Bacaan Lainnya

Tema ini tentu bukan tanpa alasan. Kiprah GP Ansor Sumenep selama ini menunjukkan peran signifikan sebagai salah satu organisasi kepemudaan paling aktif dan progresif di daerah ini. (Baca: catatan penulis dalam “Metamorfosa Gerakan Pemuda Ansor; Dulu, Kini, dan Ansor Masa Depan”, Lensajatim, Senin, 17 Maret 2025).

Salah satu indikator utama kekuatan tersebut adalah jumlah kader GP Ansor Sumenep yang mencapai puluhan ribu, tersebar dari wilayah perkotaan hingga pelosok pedesaan di seluruh kabupaten. Berdasarkan data yang ada, saat ini terdapat 26 kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) berbasis kecamatan, dan 294 kepengurusan Pimpinan Ranting (PR) berbasis desa.

Jumlah dan sebaran kader ini menjadi modal dasar yang sangat besar. Belum lagi bila kita menyoroti potensi para kader yang telah menduduki berbagai posisi strategis. Ada enam kader Ansor Sumenep yang kini berada di lembaga legislatif (DPRD), banyak pula yang aktif di eksekutif, dunia akademik (bahkan ada yang menjabat sebagai rektor dan wakil rektor di salah satu perguruan tinggi di Sumenep), serta tak sedikit yang berkiprah di dunia usaha.

Fakta-fakta ini semakin memperkuat keyakinan bahwa GP Ansor Sumenep akan menjadi salah satu penentu arah pembangunan dan masa depan Kabupaten Sumenep.

Enam Tertib Program Prioritas
Untuk mewujudkan visi besar tersebut, di bawah kepemimpinan KH. Qumri Rahman, PC GP Ansor Sumenep telah menyiapkan enam program prioritas yang diberi nama “Enam Tertib.”

1. Tertib Organisasi

Penguatan organisasi menjadi prioritas utama. Organisasi yang kuat akan melahirkan kader-kader hebat. Dalam konteks ini, GP Ansor adalah satu-satunya organisasi kepemudaan yang menerapkan sistem akreditasi secara berkala dari tingkat ranting hingga pusat, sebagaimana diamanatkan oleh PD-PRT dan PO.

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja organisasi secara menyeluruh dan memastikan setiap tingkatan menjalankan program sesuai dengan visi-misi yang telah ditetapkan.

Bidang keorganisasian telah berkomitmen menerapkan PD-PRT dan PO secara ketat di semua tingkatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas dan disiplin organisasi. Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan “Rembug Organisasi” bersama seluruh jajaran PAC dan ranting.

Selain itu, program upgrading keorganisasian juga akan digencarkan, untuk memastikan bahwa PAC dan ranting yang telah habis masa SK-nya segera mengadakan konferensi atau rapat anggota.

2. Tertib Kaderisasi

Kaderisasi adalah jantung gerak organisasi. Organisasi yang baik dapat dinilai dari bagaimana kaderisasinya berjalan.

Setiap PAC wajib menyelenggarakan kaderisasi formal berupa Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD)/Diklatsar setiap tahun. Ini adalah langkah strategis dalam proses ideologisasi dan regenerasi kepemimpinan.

Selain kaderisasi formal, juga akan diperkuat kaderisasi informal dan nonformal, seperti pelatihan kecakapan sesuai potensi dan minat kader, hingga penugasan langsung di lapangan. Tujuannya adalah membentuk kader yang mandiri dan mampu menggali serta mengembangkan potensi di bidang ekonomi, pertanian, peternakan, kelautan, dan lainnya.

3. Tertib Ekonomi

Penguatan ekonomi menjadi program strategis di periode kedua kepemimpinan KH. Qumri Rahman.

Sebagai wujud konkret, telah dibentuk Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) dengan nama Angin Sorga (Ansor) Jaya. Launching dan pelantikan pengurus koperasi dilaksanakan pada Minggu, 26 Januari 2025.

Mimpi besarnya, setiap PAC dan ranting memiliki unit usaha sendiri, agar gerakan ekonomi kerakyatan ini menyentuh seluruh tingkatan, dari kabupaten hingga desa.

4. Penguatan SDM Kader

PC GP Ansor Sumenep menyadari pentingnya menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. SDM yang mumpuni adalah kunci kemajuan organisasi dan daerah.

Langkah pertama adalah melakukan pemetaan potensi kader, mengelompokkan berdasarkan minat dan bakat, lalu menyusun pelatihan yang tepat sasaran. Teori saja tidak cukup, maka praktik langsung di lapangan menjadi pelengkap utama.

Selain itu, penting untuk membaca dan memanfaatkan potensi lokal di lingkungan tempat para kader berada.

5. Penguatan IT dan Media Sosial

Di era digital, penguasaan teknologi informasi adalah keniscayaan. GP Ansor Sumenep menargetkan penguatan literasi digital dan kehadiran yang masif di media sosial—baik di tingkat PC, PAC, maupun ranting.

Penguasaan platform seperti TikTok, Facebook, YouTube, dan Instagram menjadi keharusan. Selain sebagai sarana informasi dan promosi, juga untuk memperluas pengaruh dan komunikasi organisasi.

6. Penguatan Ideologi

Bagi GP Ansor, ideologi adalah fondasi. Tanpa ideologi yang kuat, organisasi akan mudah goyah.

Kaderisasi formal menjadi sarana utama dalam proses ideologisasi. Karakter dan mental kader harus dibentuk dengan kuat sejak dini, termasuk semangat juang dan kepedulian terhadap umat, bangsa, dan negara.

Di mana pun berada dan apa pun perannya, kader Ansor harus terus menebar manfaat dan kebaikan.

Penutup
Tulisan ini merupakan catatan sederhana dari penulis pribadi, semoga bermanfaat khususnya sebagai refleksi dan motivasi bagi penulis sendiri.

Penulis adalah pemerhati sosial-budaya, pernah menjabat sebagai Sekretaris LPM Instika (2004–2005), dan aktif dalam gerakan pemberdayaan masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *