asatoe.co, Sumenep – Pendidikan Khusus Dai Ahlussunnah Wal Jamaah (Densus) 26 Korwil Madura laksanakan agenda pengajian rutin kitab Aswaja An-Nahdliyah kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah, Jumat (4/3/2022).
Pada pertemuan kali ini, pembahasan dalam pertemuan rutin itu mengkaji bab yang memuat hadits-hadits berkaitan dengan tanda-tanda kiamat, tepatnya halaman 26 dalam kitab tersebut.
Usai pembukaan yang diawali dengan istigasah, Kiai M Hantok Sudarto, yang merupakan dai muda Densus 26 Korwil Madura, menjadi pengisi kajian yang dihadiri para calon dai muda kader NU.
Seolah menjawab isu Surat Edaran (SE) nomor 5 yang dikeluarkan oleh Kemenag RI yang sempat heboh di media sosial belakangan, kitab karangan hadratus syekh KH Moh Hasyim Asy’ari yang menukil hadits Riwayat Imam Turmidzi dari Abi Hurairah itu menyiratkan bahwa salah satu tanda kiamat adalah maraknya masjid-masjid yang berlomba menyaringkan suara-suara.
“Gus Yaqut sudah benar, sudah sesuai dengan makna dalam hadits ini,” ungkap kiai Hantok.
Melanjutkan, kiai Hantok mengajak seluruh peserta pengajian untuk mensyiarkan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi hoaks yang dapat memecah persatuan.
“Salah satu tanda kiamat, akan banyak kelompok-kelompok yang dipimpin oleh orang-orang yang munafik,” jelasnya mengutip hadits dalam kitab tersebut.
Hati-hati, imbuh kiai Hantok, bagian dari tanda-tanda kiamat adalah ketika umat sudah lebih memilih dipimpin oleh orang-orang yang orientasinya pada kepentingan, bukan lagi berorientasi pada kebenaran.
“Insyaallah selama kita berpegang teguh pada kiai dan ulama, kita akan selamat” terangnya.