Didemo Selama 2 Pekan, Camat Batang-Batang Mengundurkan Diri

Mahasiswa dan Pemuda saat melakukan aksi di depan kantor Pemkab Sumenep

asatoe.co, Sumenep – Puluhan mahasiswa dan pemuda melakukan demonstrasi di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura Jawa Timur, Senin (23/8/2021).

Dalam aksi tersebut, mereka menuntut Pemkab Sumenep menindak tegas camat Batang Batang, Joko Suwarno atas ulahnya yang telah membuat masyarakat resah.

Bacaan Lainnya

“Apa yang diucapkan oleh Camat Batang Batang tidak memiliki moral seorang pejabat,” teriak salahsatu orator aksi, Nur Muhammad.

Massa aksi menganggap, keresahan masyarakat merupakan imbas video viral camat Joko yang mengintruksikan kepala desa untuk mencuri sapi warga yang tidak mau divaksin yang juga mencatut nama bupati Achmad Fauzi.

Sayangnya, satu jam lebih mahasiswa dan pemuda berorasi di depan Kantor Pemkab Sumenep hanya ditemui oleh Asisten III Pemkab, Agus Dwi Saputra, dan Kepala Badan Kepegawaian Pengambangan dan Sumber daya Manusia (BKPSDM) Sumenep, Abd. Madjid.

Dalam kesempatan itu, kedua pejabat Pemkab tersebut meninggalkan kerumunan setelah diskusi terbuka yang tak menemukan titik terang dari massa aksi dan pihak Pemkab.

Kepala BKPSDM Sumenep, Abd. Madjid mengungkapkan, jika sebenarnya usai Camat Batang-Batang dilakukan pemanggilan oleh Inspektorat dan BKPSDM setempat, Joko Suwarno memilih untuk memundurkan diri.

“Jadi sebenernya, usai dipanggil beberapa waktu lalu, Camat Batang-Batang ini memundurkan diri sebagai camat, oleh karena itu, sebentar lagi beliau akan dipindahkan ke tempat lain,” ungkapnya, pada awak media.

Kendati begitu, mahasiswa masih merasa tidak puas atas pengakuan Madjid. Pasalnya, Bupati Fauzi yang tak hadir dalam kesempatan itu dituding oleh mahasiswa telah mengeluarkan tangan besinya untuk mengintruksikan bawahannya.

“Jadi apa kapasitas Asisten III ini menyampaikan perihal persoalan Camat Batang-Batang. Dia tidak ada hubungannya. Kami meminta Bupati yang menjelaskan, bukan malah anak buahnya,” tegas Nur.

Tak terima atas bantahan mahasiswa pada dirinya, Agus mengaku telah mendapat perintah Bupati untuk mendatangi massa aksi.

“Bupati tidak ada di Kantornya, jadi dia memerintahkan saya. Mahasiswa kan mau kejelasan terkait persoalan Camat Batang-Batang. Makanya, akan kami jelaskan,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *