asatoe.co, Sumenep – Sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan “Penguatan Usaha Tani Bawang Merah melalui Inkubasi Agripreneur dan Pelatihan Manajemen Agribisnis” yang dilaksanakan pada 27 Oktober 2025 di IKM Karya Mandiri, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan agribisnis lokal, khususnya pada sektor bawang merah yang menjadi komoditas unggulan di wilayah tersebut. Program ini dipimpin oleh Fatmawati selaku ketua tim pelaksana, dengan Ribut Santosan dan Syahril sebagai anggota, serta mendapat dukungan penuh dari owner IKM Karya Mandiri, Rojula.
Dalam sambutannya, Fatmawati menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membangun jiwa agripreneur di kalangan petani dan pelaku usaha tani muda, agar mampu mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan. “Kami ingin para peserta tidak hanya menjadi petani yang produktif, tetapi juga wirausahawan yang inovatif dan tangguh di sektor pertanian,” ujarnya.
Peserta mendapat pembekalan mengenai manajemen usaha tani, strategi pemasaran produk bawang merah, serta penerapan teknologi tepat guna dalam proses pascapanen. Kegiatan juga dikemas dalam bentuk diskusi interaktif dan praktik langsung di lapangan, sehingga peserta dapat memahami secara komprehensif konsep agribisnis modern.
Sementara itu, Rojula, selaku pemilik IKM Karya Mandiri, mengapresiasi inisiatif tim pelaksana. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus inkubasi bagi petani lokal untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk bawang merah.
Dengan adanya program inkubasi agripreneur ini, diharapkan muncul generasi petani muda yang adaptif terhadap perubahan zaman dan berorientasi pada pasar, sehingga bawang merah Sumenep dapat semakin dikenal luas di tingkat regional maupun nasional.
