Pemkab Sumenep Salurkan BLT DBHCHT kepada Buruh Tani dan Pabrik Rokok

Penyerahan BLT DBHCHT secara simbolis oleh Bupati Fauzi di Balai Desa Banaresep Timur.
Penyerahan BLT DBHCHT secara simbolis oleh Bupati Fauzi di Balai Desa Banaresep Timur.

asatoe.co, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021 kepada 8.833 buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau di wilayah Kabupaten Sumenep, Senin (6/12/2021).

Penyerahan secara simbolis disampaikan langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Balai Desa Banaresep Timur, Kecamatan Lenteng. Bantuan tersebut diberikan kepada buruh pabrik rokok dan buruh tani yang tersebar di 111 desa yang mencakup 15 kecamatan daratan.

Bacaan Lainnya

“Untuk penyaluran BLT DBHCHT ini, kita bekerja sama dengan Bank BPRS Bhakti Sumekar. Dimana jumlah penerimanya ada 8.833 orang, dengan rincian 1.446 dan 7.387 buruh tani tembakau,” ujar Fauzi.

Dengan bantuan tersebut, Bupati Fauzi berharap, dapat mengurangi beban kebutuhan hidup masyarakat, khasusnya pada situasi pandemi Covid-19. “Lewat bantuan ini, kami berharap dapat meringankan beban kebutuhan masyarakat sehari-hari, khususnya para buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok di Sumenep,” ucapnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep itu menuturkan, produk komoditas hasil pertanian yang menjadi unggulan di Sumenep diantaranya adalah tembakau, cabai jamu, kelor, kelapa, bawang merah dan cabai rawit.

Namun, dari semua produk unggulan pertanian tersebut, tembakau merupakan produk pertanian andalan. Hal itu dibuktikan dengan luas tanam tembakau di Kota Keris yang hampir mencapai 10 ribu hektar.

“Berdasarkan data tahun 2021 ini, luas lahan yang ditanami tembakau mencapai 9.811 hektar, luas lahan ini mengalami peningkatan walaupun di situasi pandemi Covid yang mencapai sekitar 1.162 hektar,” jelasnya.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu menambahkan, program kegiatan yang sudah dilaksanakan pemerintah daerah ini dalam upaya meningkatkan pemberdayaan para petani tembakau melalui dinas terkait diantaranya berupa pelatihan.

“Hal itu dalam rangka menaikan kualitas bahan baku, termasuk penanganan panen dan pasca panen, serta dukungan sarana prasarana usaha tani,” tandas Fauzi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *