asatoe.co, Sumenep – Puluhan desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diprediksi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan, dari hasil pemetaan ada sebanyak 30 desa di Sumenep yang bakal mengalami kekeringan. Sebelas desa di antaranya masuk kategori kering kritis dan 19 desa kekeringan langka.
Adapun sebelas desa itu di antaranya Desa Montorna, Lebeng Barat, Prancak, Campaka Kecamatan Pasongsongan. Kecamatan Batuputih yakni di Desa Badur, Bullaan, dan lain sebagainya. Untuk kepulauan, Desa Palasa, Kecamatan Talango.
Sedangkan desa yang diprediksi mengalami kekeringan langka di kepulauan yakni desa-desa di wilayah Kecamatan Gayam, Arjasa, Giligenting dan Nonggunong. Sedangkan daratan yakni Ganding, Bluto, Batang-Batang, Saronggi, Dasuk, Rubaru dan sebagainya.
“Kering kritis itu apabila jarak ke lokasi sumber mata air mencapai di atas tiga kilo dan ketersediaan air bersih berkurang dari 10 liter perorangan setiap harinya,” jelas Rahman, Selasa (25/5/2021).
Sementara kering langka, bila jarak dari permukiman warga ke sumber mata air itu antara 1,5 sampai 3 kilo meter dengan kebutuhan kurang lebih dari 30 liter perorangan setiap harinya.
Adapun penanganannya, kata Rahman pihaknya menunggu usulan dari warga melalui kantor kecamatan setempat yang diajukan ke pemerintah kabupaten.
“Setelah itu kita akan melakukan verifikasi ke desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air. Dan disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkapnya.