asatoe.co, Sumenep – Persaingan kerja yang semakin ketat, menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan pemuda untuk bekerja di perusahaan-perusahaan. Termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Tantangan itu akan lebih berat bila tidak memiliki basic pendidikan dan keahlian mumpuni. Oleh karenanya, supaya dapat hidup mandiri, para pemuda harus memiliki semangat berkarya dan kemampuan berwirausaha.
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemkab Sumenep kepada pemuda, dan untuk melahirkan banyak wirausaha muda, khususnya dari kalangan santri, alumni pesantren, dibuat lah program ‘Santri Milenial Entrepreneur’.
Program ini merupakan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi – Dewi Khalifah. Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini terdiri dari berbagai jenis pelatihan. Di antaranya, pelatihan menjahit.
Plh. Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Syaifuddin Anshari menyampaikan output dari kegiatan ini peserta semakin ahli dalam hal menjahit dan menguasai peralatan jahit sehingga mampu menerima pesanan jahitan, baik sekala lokal maupun partai.
“Dengan begitu, pada akhirnya diharapkan mereka akan lebih mandiri dan memiliki pendapatan dari keahliannya menjahit, baik dilakukan secara mandiri atau kelompok usaha bersama yang difasilitasi oleh lembaga,” urainya.
Sekadar diketahui, pelatihan ini berlokasi di BLK Sumenep dengan jumlah peserta 20 orang. “Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama tujuh hari,” tambah Anshari.