Gerak Cepat Bupati Fauzi Respon Persoalan Oknum ASN Diduga Borong Sembako Murah

Bupati Fauzi saat meninjau pasar sembako murah di depan Labang Misem Keraton Sumenep.
Bupati Fauzi saat meninjau pasar sembako murah di depan Labang Misem Keraton Sumenep.

asatoe.co, Sumenep – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi langsung bergerak cepat saat menerima informasi bahwa terjadi dugaan pemborongan paket sembako murah yang diduga dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat.

Kejadian dugaan pemborongan paket sembako murah oleh oknum ASN itu diduga terjadi di lokasi stand pasar sembako murah yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep di depan Labang Misem Keraton Sumenep, Kamis (28/4/2022).

Bacaan Lainnya

“Kita sudah kroscek ke bawah. Ternyata, itu terjadi di stand Kecamatan Batuan,” ungkap Bupati Fauzi, saat dimintai klarifikasi soal kejadian tersebut.

Bupati Fauzi berjanji akan mengevaluasi kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi karena Camat Batuan beserta Sekcamnya tidak melakukan pengawasan terhadap penyebaran kupon di bawah.

“Kejadian ini hanya terjadi di stand Kecamatan Batuan. Tapi untuk di stand lain aman,” ujar Bupati.

Dengan begitu, Fauzi berharap kejadian semacan ini tidak kembali terulang dikemudian hari. Sebab, untuk program sembako murah ini, sebenarnya diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu.

“Tujuan kita mengadakan pasar murah, kan untuk orang-orang tidak mampu. Kalau yang mampu nggak usahlah, nggak usah di subsidi. Apalagi ASN. Ndak boleh itu,” tegas Bupati Fauzi.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar pasar sembako murah di depan Labang Misem Keraton Sumenep, Kamis (27/4/2022).

Tapi sayangnya, pasar murah yang seharusnya diperuntukkan untuk warga miskin justru dinikmati oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep.

Pantauan di lokasi, terlihat sejumlah oknum ASN membeli paket sembako murah. Bahkan, jumlah sembako yang dibeli cukup banyak. Para ASN ini terlihat memborong paket sembako murah dengan menggunakan sepeda motor, bahkan ada yang sampai menggunakan becak.

Padahal, saat itu banyak warga yang tidak kebagian untuk membeli paket sembako murah tersebut. Warga mengaku tidak dapat kebagian sembako murah karena tidak kebagian kupon.

“Saya nggak dapat (sembako murah,red) mas, karena saya tidak kebagian kupon,” ujar Vina, salah seorang warga yang hendak membeli sembako murah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *