Gerbang Tani Apresiasi Aksi Istri Bupati Sumenep Borong Cabai dan Bawang Merah Petani

Abdillah Fanani, Ketua DPC Gerbang Tani Sumenep.

asatoe.co, Sumenep – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (DPC Gerbang Tani) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdillah Fanani memberikan apresiasi kepada Istri Bupati setempat, Nia Kurnia Fauzi atas aksinya yang memborong cabai dan bawang merah milik petani di wilayah Kecamatan Rubaru pada Rabu (1/8/2021) kemarin.

“Kami Gerbang Tani Sumenep sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan Ibu Nia yang telah memborong cabai dan bawang merah milik petani,” ujar Fanani-sapaan akrab Abdillah Fanani, Minggu (5/9/2021).

Bacaan Lainnya

Menurut Fanani, aksi yang dilakukan istri Bupati Sumenep itu patut diapresiasi karena dinilai sangat membantu terhadap para petani dimasa-masa sulit seperti sekarang ini. Selain karena harga cabai dan bawang merah yang anjlok, juga karena sulitnya perekonomian di masa Pandemi Covid-19.

“Ini keren, dan patut kita contoh. Terutama bagi para pejabat di lingkungan Pemkab Sumenep,” ungkap alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Selebihnya, pria berparas ganteng itu berharap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat segera mencari solusi atas anjloknya harga hasil pertanian yang dirasakan oleh petani di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini.

“Kami berharap pemerintah hadir memberikan solusi atas anjloknya sejumlah komoditi hasil pertanian ini. Sebab di sebagian daerah, termasuk di Sumenep, masyarakatnya bergantung pada hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seharai-hari,” tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, Istri Bupati Sumenep, Nia Kurnia Fauzi memborong hasil panen cabai dan bawang merah milik petani di wilayah Kecamatan Rubaru. Aksi itu dilakukan saat dia ada kegiatan TP-PKK di wilayah tersebut.

Menurut Nia, dia sengaja memborong cabai dan bawang merah milik petani karena berniat membantu petani agar tidak terlalu merugi. Karena saat ini harga dua komoditas tersebut lagi anjlok.

“Dengan seperti ini, kami berharap meski tidak dapat untung yang banyak, minimal petani bisa balik modal,” ujar perempuan yang juga Ketua TP-PKK Sumenep itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *