asatoe.co, Sumenep – Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sumenep, KH. Imam Hasyim menjuluki Ketua DPC Gerakan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) setempat, Abdillah Fanani sebagai presiden pertanian.
Hal itu disampaikan oleh KH. Imam Hasyim saat menggelar konsolidasi dan silaturrahim dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB dan Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) se- Daerah Pemilihan (Dapil) 1 yang meliputi Kecamatan Kota Sumenep, Batuan, Manding, Kalianget dan Talango pada Senin (20/9/2021) kemarin.
Saat dikonfirmasi, KH. Imam Hasyim mengatakan, bahwa julukan presiden pertanian kepada Abdillah Fanani karena dia menjabat sebagai Ketua Gerbang Tani Sumenep, yang membidangi urusan pertanian dan nelayan.
“Kami mendorong dan memberikan mandat kepada Gerbang Tani Sumenep selaku Banom PKB untuk berada di garda terdepan membela kepentingan para petani,” ujar KH. Imam Hasyim, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (21/9/2021).
Menurut KH. Imam, PKB akan terus memberikan dukungan kepada Gerbang Tani dalam setiap langkah dan perjuangannya dalam memperjuangkan aspirasi para petani dan nelayan khususnya di kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini.
“Kami sudah sampaikan bahwa DPC PKB Sumenep akan mendukung setiap program-program Gerbang Tani ke depan, apalagi hal itu bertujuan memperjuangkan para petani dan nelayan,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren At-Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto ini juga mengapresiasi Gerbang Tani yang telah menolak keras kenaikan cukai rokok dan tembakau.
“Kami DPC PKB Sumenep bersama Gerbang Tani bersepakat untuk menolak kenaikan cukai rokok karena itu sangat merugikan petani,” tegas KH. Imam.
Sementara ketika dikonfirmasi, Ketua DPC Gerbang Tani Sumenep, Abdillah Fanani mengaku berterima kasih telah dijuluki presiden pertanian oleh Ketua DPC PKB Sumenep.
“Saya sangat berterima kasih telah dijuluki presiden pertanian Sumenep. Tentu ini sangat berat. Untuk itu mari kita bersama-sama terus berjuang agar petani kita menjadi lebih baik dan terjamin kesejahteraannya,” ujarnya.
Saat ini, kata Fanani-sapaan akrab Abdillah Fanani, yang harus dilakukan adalah memperjuangkan nasib petani khususnya petani tembakau. Karena saat ini, jelas dia, harga tembakau anjlok pasca diguyur hujan. Apalagi, tambah dia, ada wacana pemerintah akan menaikkan cukai rokok dan tembakau.
“Kalau ini kita biarkan akan berbahaya bagi petani tembakau. Karena mereka akan sangat dirugikan. Sebab itu, kami dengan tegas menolak kenaikan cukai rokok dan tembakau,” ujar Fanani menegaskan.