LTM MWC NU Kota Sumenep Gelar Road Show Ramadan 1443 H di Masjid Abdurrahman Bin Auf

Road Show Ramadan 1443 H oleh LTM MWC NU Kecamatan Kota Sumenep di Masjid Abdurrahman bin Auf Jalan Raya Lenteng Desa Kebunagung, Batuan, Sumenep.
Road Show Ramadan 1443 H oleh LTM MWC NU Kecamatan Kota Sumenep di Masjid Abdurrahman bin Auf Jalan Raya Lenteng Desa Kebunagung, Batuan, Sumenep.

asatoe.co, Sumenep – Lembaga Takmir Masjid (LTM) Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kota Sumenep, Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Road Show Ramadan, Rabu (6/4/2022).

Acara yang diisi dengan pengajian kitab dan buka bersama itu dilaksanakan di Masjid Abdurrahman Bin Auf Jalan Raya Lenteng Desa Kebunagung Kecamatan Batuan.

Bacaan Lainnya

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah 100 orang terdiri dari perwakikan pengurus MWC NU Kota, pengurus LTM MWC NU Kota, dan takmir masjid beserta jamaah masjid Abdurrahman bin Auf.

Menurut Sekretaris LTM MWC NU Kota Sumenep, Aris Munandar, selain untuk mempererat silaturrahmi, kegiatan Road Show Ramada 1443 H ini juga bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa para jamaah.

“Salah satu upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan iman dan takwa adalah dengan memberikan panduan puasa serta kajian kitab aswaja,” ungkp Aris.

Di samping itu, lanjut Aris Munandar, kegiatan Road Show Ramadan 1443 H kali ini telah kami agendakan berkelanjutan dari masjid ke masjid.

“Untuk kepentingan masjid terkait, kami juga akan memberikan poster manajemen masjid,” lanjutnya.

Sementara itu, pada sesi pengajian yang diisi oleh Kiai Hantok Sudarto, para jamaah terlihat antusias menyimak dengak penuh khidmat rangkaian materi yang masih berkaitan dengan bulan suci Ramadan.

“Insyaallah, puasa dapat menjadi salahsatu penyebab diampuninya dosa-dosa kita,” terang kiai Hantok.

Ia juga memaparkan bahwa ibadah-ibadah yang diajarkan oleh Allah melalui para Nabi dan Rasulnya, seperti ibadah puasa, adalah sebagai riyadhah bagi manusia yang hakekatnya memiliki akal dan hawa nafsu.

“Jika kita hanya bisa makan, minum, tidur, dan kawin maka kita tidak ada ubahnya dengan hewan,” tegas kiai Hantok mengakhiri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *