Peduli Kesejahteraan Guru Ngaji, Bupati Fauzi Dapat Apresiasi

Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo mengecek langsung nama K. Moh. Hairul Fatah guru ngaji di Desa Giring, Manding apakah sudah tercover bansos tahun 2023.
Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo mengecek langsung nama K. Moh. Hairul Fatah guru ngaji di Desa Giring, Manding apakah sudah tercover bansos tahun 2023.

asatoe.co, Sumenep – Sejumlah guru ngaji di Kabupaten Sumenep, memberikan apresiasi terhadap Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, atas kepeduliannya terhadap guru ngaji. Program Bupati Fauzi itu dinilai membantu kesejahteraan guru ngaji.

Salah seorang guru ngaji yang mendapat insentif, Kiai Moh. Hairul menyampaikan terima kasih kepada Bupati Fauzi karena sudah memberikan perhatian lebih kepada guru ngaji.

Bacaan Lainnya

“Kami tidak melihat jumlahnya, tetapi melihat kepedulian beliau kepada guru ngaji seperti saya ini sudah lebih dari cukup,” katanya.

Guru ngaji asal Desa Manding ini menuturkan, bahwa guru ngaji bukan profesi yang harus selalu diukur dengan materi yang diperoleh. Karena menjadi guru ngaji, apalagi di pelosok desa sangat rugi kalau mengharapkan imbalan berupa materi. Semuanya diniatkan untuk ibadah dan pengabdian.

“Karena ini saya sampaikan program ini luar biasa sebab Pemkab Sumenep telah menaruh perhatian kepada guru ngaji,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Kiai Abdul Hamid guru ngaji di Desa Candi Kecamatan Dungkek. Menurutnya, program insentif guru ngaji sangat membantu meringankan kebutuhan perjuangannya.

“Setidaknya Bapak Bupati sudah menunjukkan kepeduliannya kepada kami, itu yang kami lihat,” ujarnya.

Karenanya, Kiai Hamid menyampaikan banyak terimakasih kepada Pemkab Sumenep khususnya Bupati Fauzi karena sudah memperhatikan guru ngaji. Dia berharap program itu berkelanjutan supaya guru ngaji yang belum menerima juga kebagian.

“Semoga semua guru ngaji kebagian bantuan itu sehingga sama-sama merasa kalau ternyata pemerintah memperhatikan perjuangannya,” harapnya.

Ucapan terimakasih dan apresiasi juga disampaikan oleh Kiai Adam Wiyono guru ngaji di Desa Jenangger Kecamatan Batang-Batang. Menurutnya bantuan Bupati Fauzi itu cukup membantu kebutuhan selama mengajar ngaji.

“Paling tidak token listrik di Musholla (yang ditempati anak-anak ngaji) sudah terpenuhi, karena saya tidak memungut sumbangan apapun kepada mereka yang belajar ngaji di sini,” kata Kiai Adam.

Sama seperti guru ngaji yang lain, Kiai Adam berharap program itu terus dipertahankan, bahkan oleh Bupati Sumenep berikutnya setelah Fauzi tidak lagi menjabat.

“Ini program luar biasa, perlu dipertahankan bahkan oleh Bupati Sumenep pengganti Bapak Achmad Fauzi kelak,” ungkapnya.

Selain guru ngaji, Ketua DPRD Sumenep KH. Abdul Hamid Ali Munir juga menyampaikan pengabdian guru ngaji di tengah-tengah masyarakat cukup besar. Walaupun mereka tidak mendapatkan gaji seperti profesi lainnya namun tanggung jawabnya sebagai pengayom masyarakat sangat besar.

“Jika melihat kiprah guru ngaji memang menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk memperhatikan mereka,” ucap Kiai Abdul Hamid.

Oleh sebab itu, Kiai Abdul Hamid mengaku selalu sangat mendukung langkah Bupati H. Fauzi untuk memberi apresiasi dan perhatian kepada guru ngaji berupa bantuan sosial. Menurut politisi senior PKB ini itu sebuah komitmen yang harus didukung oleh semua stakeholder, baik di eksekutif ataupun di legislatif.

“Pokoknya apapun bentuk programnya selama untuk kemaslahatan masyarakat termasuk bantuan guru ngaji legislatif pasti mendukung,” tegasnya.

Hanya saja, kata Kiai Abdul Hamid, dalam prosesnya harus benar-benar selektif. Supaya bantuan guru ngaji yang dicanangkan dengan anggaran yang lumayan besar itu tepat sasaran.

“Kami berharap program tersebut benar-benar dinikmati oleh beliau yang berjuang mencerdaskan anak-anak dibidang baca Al-Qur’an,” pesannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *