Peringati Hari Santri Nasional, Yayasan Al Miftah Batang Batang Santuni Puluhan Santri Yatim

Peringatan Hari Santri Nasional dan Santunan Santri yatim dan duafa di Yayasan Al Miftah
Peringatan Hari Santri Nasional dan Santunan Santri yatim dan duafa di Yayasan Al Miftah

asatoe.co, Sumenep – Yayasan Al Miftah Desa Batang Batang Daya Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, santuni puluhan santri yatim dan duafa pada momen Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini, Jumat (22/10/2021).

Dalam momen sarat makna tersebut, ada 30 orang santri penerima santunan dari jenjang pendidikan Raudatul Adfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Penanggungjawab kegiatan, Achmad Junaidi menjelaskan, kegiatan tersebut  dihadiri oleh seluruh santri yayasan Al Miftah, para dewan guru dan wali santri penerima santunan.

“Kegiatan memperingati HSN ini merupakan program rutin Yayasan Al Miftah yang diselenggarakan setiap tahun, setiap tanggal 22 Oktober,” tambahnya.

Pihaknya berharap, kegiatan ini menjadi stimulasi bagi generasi bangsa khususnya para santri agar nantinya tidak melupakan sejarah perjuangan para ulama yang dulu turut berjuang untuk kemerdekaan bangsa.

“Pada peringatan HSN kali ini, kami mengundang pemateri untuk memberikan pemahaman kepada para santri terkait HSN itu sendiri, yaitu KH. Abdul Wasid,” terangnya.

Di tempat yang sama, Abdul Wasid menyampaikan bahwa HSN merupakan momentum penting dalam proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dimana pada tanggal 22 Oktober silam, KH. Hasyim Asy’ari bersama para ulama mengeluarkan fatwa jihat membela negara hukumnya fardu ain.

“Negara bagi kita adalah wasilah untuk mewujudkan kemaslahatan ummat. Maka disinilah kewajiban kita mempertahankan kedaulatan negara,” tegasnya.

Maka sebagai santri, kata Wasid, harus mempunyai komitmen untuk melanjutkan perjuangan para kiai. Perjuangan agama, perjuangan bangsa dan negara.

“Keduanya (agama dan negara, red) tidak boleh dipisahkan, karena keduanya saling menguatkan,” ungkapnya.

Berlandaskan hal tersebut, kiai Wasid menegaskan pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air kepada para santri agar mereka sadar bahwa mereka hidup, makan, minum, bersujud, dan bahkan menghadap Tuhan YME di bumi Indonesia. Maka tidak ada alasan untuk kita tidak cinta negeri ini, Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *