asatoe.co, Sumenep – Puluhan Atlet paralayang dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti Festival Paralayang di Bukit Lanjari Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Festival Paralayang ini diikuti oleh 38 peserta dari berbagai kabupaten/kita se- Jawa Timur,” ungkap Ketua Panitia Festival Paralayang Puncak Lanjari Soddara, Syamsul Arifin, Jumat (27/5/2022).
Encung, panggilan akrab Syamsul Arifin menuturkan, dari 38 peserta, mereka berasal dari Kabupaten Sumenep 3 orang, Bangkalan lima orang, Surabaya dua orang, Batu empat orang, Kota malang dua orang, Blitar lima orang, Tuban empat orang, Ponorogo tiga orang, Madiun satu orang, Magetan satu orang, Ngawi dua orang dan Jember enam orang.
“Festival Paralayang Puncak Lanjari merupakan yang pertama kali digelar di Madura,” ujar dia.
Menurut Encung, persiapan festival ini dilakukan cukup singkat, yakni dengan waktu 15 hari. Dia menyebutkan, persiapan yang dilakukan oleh panitia sangat luar biasa, sehingga pagelaran ini cukup meriah dengan berbagai macam kegiatan.
“Dengan tekad yang kuat serta dukungan seluruh elemen, festival bergengsi ini bisa terselenggara dengan maksimal meskipun diguyur hujan. Terimakasih Bapak Bupati Sumenep dan seluruh elemen yang mensuport kami menyelenggarakan ini,” ucapnya.
Festival Paralayang Puncak Lanjari dibuka langsung oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Dalam sambutannya, Bupati Fauzi mengaku sangat mendukung atas kegiatan Festival Paralayang tersebut.
“Luar biasa kerja panitia, saya tidak menyangka puncak lanjari akan bisa seperti ini dalam waktu singkat,” ujar dia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini berharap ke depan Festival Paralayang ini terus digelar untuk memperkenalkan potensi yang dimiliki kabupaten paling ujung timur pulau Madura ini.
“Ke depan jangan hanya se Jawa Timur tapi nasional, bahkan kalau bisa internasional. Tapi persiapannya harus lebih matang, tanggalnya harus ditentukan satu tahun sebelumnya. Jangan lupa juga terus diinformasikan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fauzi juga melakukan peninjauan produk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari seluruh desa se- Kabupaten Sumenep.
Bupati juga meresmikan Puncak Lanjari dengan penandatanganan prasasti. Bahkan Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga naik ke puncak Lanjari melihat langsung keindahan alam yang ditawarkan.
Sementara itu, Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi menjelaskan, puncak Lanjari merupakan salah satu tempat terbang Paralayang cukup istimewa.
Sebab, kata dia, di lokasi yang sama terdapat dua tempat yang dapat dijadikan penerbangan paralayang ketika cuaca angin tidak memungkinkan. Apalagi dua tempat itu tidak berjauhan.
“Secara teknis tempat take off maupun landing sangat memungkinkan untuk digelar even paralayang tingkat provinsi. Nanti tinggal memperbaiki tempat take off dan landingnya saja. Untuk yang lain sudah bagus dan mantap,” katanya.