Sambut Kunjungan Wapres, Aktivis Sumenep: ‘Selamat Datang di Kabupaten Termiskin ke- 3 Se- Jatim’

Wapres KH. Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Sumenep.
Wapres KH. Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Sumenep.

asatoe.co, Sumenep – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (9/8/2023). Dalam kunker kali ini, Wapres menyambangi Universitas Wiraraja untuk memberikan orasi ilmiah dan melakukan silaturahim dengan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah dan ulama se- Kabupaten Sumenep.

Kunjungan Wapres disambut aktifis mahasiswa Sumenep. Aktifis menilai kehadiran Wapres ke Sumenep sudah tepat, sebab kabupaten paling ujung timur Madura ini merupakan kabupaten termiskin ke- 3 Se- Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

“Selamat datang di kabupaten termiskin ke- 3 Se- Jatim. Wapres sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sudah tepat berkunjung ke Sumenep, yang menyandang status sebagai daerah miskin ekstrem,” ungkap salah seorang aktivis Sumenep, Mohammad Fendi Al Fariz, kepada media ini, Rabu (9/8/2023).

Fendi, panggilan akrabnya, mengatakan hingga kini Kabupaten Sumenep menjadi kabupaten termiskin ke- 3 Se- Jatim. Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Sumenep pada tahun 2020 berjumlah 220,23 ribu, tahun 2021 jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan menjadi 224,73 ribu, sementara tahun 2022 penduduk miskin di Sumenep berjumlah 206,20 ribu jiwa.

“Tapi berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari pemerintah pusat. Tertulis jika jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 512 ribu jiwa atau 155 ribu KK. Ini ada perbedaan data yang cukup jomplang. Tapi intinya, angka kemiskinan di Sumenep tidak pernah turun dibawah angka 200 ribu jiwa,” jelasnya.

Menurutnya, kemiskinan di Sumenep disebabkan beberapa faktor, diantaranya faktor pengangguran, sumber daya manusia (SDM) yang minim kualitas, ketidakberdayaan dengan standar hidup yang rendah, kondisi perumahan yang tidak memadai, kesehatan yang buruk dan bekal pendidikan yang rendah.

“Kemiskinan di Sumenep sudah menjadi problem sosial yang sudah turun temurun, dan itu tidak dapat terselesaikan secara masif,” katanya.

Sebab itu, Ketua Komisariat PMII Unija ini berharap, kedatangan Wapres ke Sumenep, bisa memberikan solusi dalam mengurangi dan mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumenep.

“Semoga kedatangan Wapres ke sini memberikan jalan keluar dalam pengentasan kemiskinan. Karena, kami sebagai putra daerah merasa malu kabupaten kami berstatus sebagai kabupaten termiskin ke-3 se- Jatim,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *