MWCNU Kota Sumenep Peringati Tahun Baru Islam Bersama 60 Anak Yatim

Peringatan tahun baru Islam MWCNU Kota Sumenep bersama 60 anak yatim dan mustadh'afin.
Peringatan tahun baru Islam MWCNU Kota Sumenep bersama 60 anak yatim dan mustadh'afin.

asatoe.co, Sumenep – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur peringati tahun baru Islam, Kamis malam (28/7/2023).

MWCNU Kota Sumenep melewati peringatan 10 Muharrom 1445 Hijriyah kali ini di Sekretariat Ranting NU Bangselok, jalan Taman Siswa nomor 42.

Bacaan Lainnya

Bersama ratusan jamaah yang hadir yang turut hadir Rois Syuriah PCNU Sumenep, Lazisnu PCNU Sumenep, Ketua Tanfidziah MWCNU Kota Sumenep, Rois Syuriah MWCNU Kota Sumenep, beserta tokoh masyarakat dan Lurah Bangselok.

Kegiatan berlangsung penuh hidmat dihiasi tawasul Fatihah, pembacaan surat Yasin dan tahlilIstighfarot yaumil ‘asyuro yang diperuntukkan kepada para ulama dan pendiri NU.

Selain itu, sekitar 250 jamaah yang tetap khusyuk mengikuti jalannya kegiatan kemudian diajak untuk membaca dzikir hari Asyura sebelum kemudian penyaluran santunan kepada anak yatim dan orang-orang yang berhak menerima santunan.

Turut menjadi sajian meriah bagi seluruh jamaah yang hadir adalah Musik hadrah yang diramu oleh grup hadrah NU Bang, grup hadrah andalan Ranting NU setempat.

Diketahui, santunan kepada anak yatim dan mustadh’afin ini merupakan hasil dari upaya bersama Baznas Kabupaten Sumenep, BMT NU Cabang Kota dan para donatur.

“Bersama Lazisnu Kota Sumenep, santunan kali ini diikuti sebanyak 60 anak yatim dan mustadh’afin,” kata KHR Taufikurrahman Syakur selaku ketua tanfidziyah MWCNU setempat.

Kiai Syakur menjelaskan bahwa MWCNU Kota Sumenep senantiasa istiqomah menjalankan program kerja. Baik itu kegiatan keorganisasian maupun kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Semoga kedepan seluruh warga NU khususnya pengurus MWCNU terus kompak dan konsisten,” harap kiai Syakur.

Sebelum ditutup, acara dilanjutkan dengan mauizah hasanah yang disampaikan oleh Rois Syuriyah PCNU Sumenep, KH Hafidzi Syarbini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *